Awalnya istimewa, seiring berjalannya waktu jadi biasa.
Kehidupan rumah tangga pada awalnya memang terasa istimewa. Namun semakin lama
semuanya menjadi biasa saja. Bahkan yang semakin nampak adalah kekurangan
pasangan. Terkadang membuat kita merasa kurang bahagia atau bahkan tidak
bahagia.
Adalah hal biasa, sesuatu yang awalnya istimewa lama-lama
menjadi biasa. Bahkan menjadi bosan. Adakalanya merasa 'rumput tetangga lebih
hijau dari rumput sendiri'. Nah berarti itu saatnya memperbaiki taman kita.
Betul apa benar? Karena jodoh itu ibarat tanaman. Harus dirawat,kalau perlu
dipupuk,bahkan disemprot agar hama, penganggu,orang ketiga,keempat, sampai ke-n
,hilang .
Memperbaiki dan memantaskan diri tidak hanya sebelum nikah
(modus agar dpt jodoh yg baik heuheuhee) tapi setelah menikah juga harus tetep
ikhtiar memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri. Siapa tahu ternyata kita
dapat bonus jodoh yangg, semisal: pinter mijitin,pinter belanja,pinter
masak,pinter bersih-bersih , udah gitu ngajinya oke, dipanggil ustad pula.
Pan biar kesannya gak njomplang kita harus perbaiki diri tho?mengejar
ketinggalan.
Mitsaqon gholidza, begitulah pernikahan. Ia
memang perjanjian yang kuat. Landasannya pun harus kuat. Agar landasan
pernikahan menjadi kuat maka jadikanlah cinta karena Allah
sebagai komitmen berumahtangga. Hasilnya adalah cinta tulus yang tanpa batas.
Karena yang diharapkan bukan semata dari pasangannya tapi dari Allah. Pun juga
disadari, suami dan anak-anak kita adalah ladang pahala untuk mendapatkan tiket
ke surga. Akhirnya marilah memohon kepada Allah agar pasangan kita ihlas dan
sabar menjalani hidup bersama kita. Meski sudah tiga tahun lebih lamanya.
(setelah 3 tahun menikah, sesuatu banget yah :D)
0 komentar:
Posting Komentar