Rabu, 05 Juni 2013


Saat itu saya nyengir lebar sambil bertanya pada diri sendiri.
"BerHS dengan anak-anak?emang bisa?saya kan tidak cukup pintar?saya kan tidak kreatif?saya kan bukan ibu dengan kesabaran tingkat dewa?" 

tapi setiap kalo berselancar di dunia maya, saya semacam mendapat amunisi untuk nekad berHS dengan anak-anak saya. bagi saya, emak-emak HS itu ibu yang sangat peduli dengan pendidikan anak-anaknya. semnagtnya luar biasa. mereka adalah ibu-ibu yang optimis. siap sedia 24 jam bersama anak-anak. tapi masih sempet ngeblog, buat tulisan yang inspiratif, uplod video dan foto2 keren. 

sementara saya masih sibuk blog walking cari info kesana-kemari "all about homeschooling" bahkan sampe nyasar2 pula. untungnya nyasarnya cuman ke situs dunia maya. kalo di dunia nyata kan repot..dicariin misua dan anak-anak dow..

dari hasil berselancara di dunia maya yang sampe nyasar itu saya mendapat pelajaran berharga. Bahwa belajar itu tidak terikat ruang dan waktu. ketika mengajak anak belanja ke pasar, menawar harga, kemudian membayarnya, itulah pelajaran matematika. ketika mengajak anak memasak di dapur, menakar air untuk membuat agar-agar, itulah pelajaran matematika. ketika mengajak anak maen ke sungai, memancing ikan, melihat cara hidup ikan, mengenal bagian-bagian tubuh ikan, itulah pelajaran sains. ketika mengajak anak berteduh di bawah pohon, mengenal bagian tumbuha dan fungsinya, itulah pelajaran sains.

lebih dari itu, bagi saya anak cerdas bukanlah tentang mereka yang jago matematika, sains, atau cas cis cus bahasa asingna. tapi...yang ketika mendengar adzan tak perlu diingatkan lagi. langsung berwudhu dan berlarian ke masjid. ketika usai sholat mendoakan saudara-saudarana di palestina, syiria, bangladesh. tak lupa juga mendoakan kedua orangtuanya terutama ibunya yang banyak dosa ini.

1 komentar: